Wednesday, June 1, 2016


HATI-HATI OBESITAS BISA KEKURANGAN ZAT GIZI
By, DR. Hiromi Shinya, MD

Banyak orang pada masa yang berkecukupan ini sebenarnya adalah korban kekurangan zat-zat gizi.     Mereka mengalami malnutrisi bahkan saat kelebihan berat badan Pola makan Sebagian besar orang yang terdiri dari makanan berbasis hewani atau daging susu sapi dan produk susu dan biji-bijian olahan atau nasi putih roti dan pasta yang terbuat dari tepung olahan adalah penyebabnya.   Orang-orang dengan pola makan ini biasanya kekurangan : 
a.      1. air dan enzim
b.      2. mineral dan vitamin
c.       3. fitokimia dan serat makanan

Banyak orang yang merasa Telah makan cukup sayuran tetapi kemungkinan besar bukan sayuran mentah.   Ketika sayuran dimasak sebagian besar enzim akan hancur.    Kelompok vitamin B yang ditemukan dalam biji-bijian juga akan hancur oleh proses pengolahan mungkin yakin telah mengonsumsi zat gizi yang diperlukan tetapi kenyataannya kita mengalami kekurangan gizi.   

Selain itu banyak orang yang juga mengalami dehidrasi Saya menyarankan asupan air yang baik adalah 2,5 liter sehari termasuk air yang terkandung dalam makanan asupan air yang tidak mencukupi merupakan suatu bentuk kekurangan gizi.   
Zat gizi makro karbohidrat protein dan lemak mungkin disediakan oleh makanan sehari-hari berbasis hewani tetapi tidak selalu demikian kita menganggap sejumlah tertentu zat gizi itu terkandung di dalamnya karena kita membacanya di buku atau berasal dari label yang menyatakan bahwa memang demikian adanya.     Pada kenyataannya banyak nilai gizi yang bisa hilang dalam proses pengolahan makanan yang kita konsumsi.   Dalam ilmu gizi konvensional kualitas makanan yang kita konsumsi hampir tidak pernah dibahas.  

Pada pola makan Jepang sumber karbohidrat selama ini hampir selalu berat dan sampai dengan era Edo beras yang digunakan sebagai bahan baku utama adalah beras yang tidak diolah atau hanya sebagian yang diolah. Belakangan ini orang-orang Jepang mengonsumsi terutama beras berwarna putih.   Dari beras putih olahan yang dibuang 
kecambahnya seseorang tidak bisa berharap mendapatkan jumlah mineral dan vitamin yang cukup. 
Lagi pula dengan pola makan menggunakan beras putih olahan akan muncul resiko terkena diabetes karena efek yang menaikkan kadar glukosa setelah makan.    Hal yang sama berlaku pula pada roti dan pasta yang terbuat dari tepung gandum olahan yang dibuang kecambah dan sekam nya.  

Pola makan Amerika menitikberatkan pada roti putih dan pasta sebagaimana makanan Jepang pada beras putih.   Di samping pengolahan yang berlebihan dan telah kehilangan zat-zat gizi sejumlah roti di rak rak supermarket juga mengandung gula.  Sebagian besar gula di pasar mengalami pengolahan dan bahkan mungkin mengandung sirup jagung dengan kandungan fruktosa yang tinggi dan bukannya gula murni.   Roti aneka kue dan biskuit yang mengandung gula olahan atau sirup jagung dengan kandungan fruktosa tinggi akan mendorong tingginya kadar glukosa setelah makan.  Makanan ini juga mungkin mengandung zat aditif dan pengawet kombinasi tepung gandum olahan dan gula putih menimbulkan lebih banyak masalah dari pada nasi putih.  

Pertimbangkanlah suatu perubahan bertahap dan manfaat yang akan Anda terima



Artikel ini dipublikasikan oleh : Agen Hydro C, untuk menjaga kersehatan tubuh, membuat awet muda dan untuk obat kanker, obat diabetes, obat hypertensi, asam urat, 

No comments:

Post a Comment